Bahana pos ( Siak ) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Siak merasa kesal karena Direktur PT Samudera Siak (SS) Juprizal tidak menghadiri rapat yang telah diundang, Senin (3/2/2025). Rapat tersebut bertujuan untuk membahas pengelolaan pelabuhan Tanjung Buton.
Menurut Wakil Ketua Komisi II DPRD Siak, Sabar Sinaga, direktur PT SS seharusnya dapat memberikan informasi yang jelas terkait perkembangan yang ada di BUMD tersebut. “Kami undang gak hadir, apa maksud dari direktur-direktur itu? Jangan mereka abai terhadap panggilan rakyat,” ungkap Sabar Sinaga kesal.
DPRD Siak juga merasa kecewa karena pelabuhan Tanjung Buton kini tak lagi dikelola oleh BUP Siak PT SS melainkan sudah diserahterimakan dan dikelola oleh KSOP. “Apalagi sekarang pengelolaan sudah tak lagi dikelola oleh BUP Siak ini kemunduran bagi PT SS ini bagaimana kelanjutannya? Kita kan harus tau juga dan mereka harus bertanggung jawab kepada pemerintah,” ungkap Sabar Sinaga.
Sabar Sinaga juga menegaskan bahwa DPRD Siak akan terus memantau pengelolaan BUMD PT SS. “Kita akan terus memantau pengelolaan BUMD PT SS untuk memastikan bahwa pengelolaan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tegas Sabar Sinaga.
DPRD Siak berharap bahwa BUMD di Siak dapat memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan daerah. “Jangan cuma makan gaji gaji buta aja dan pengelolaannya ngawur serta tidak profesional,” tutur Sabar.
DPRD Siak juga mengingatkan Pemkab Siak untuk serius dalam mengawasi pengelolaan BUMD yang ada. “Pemkab Siak harus serius dalam mengawasi pengelolaan BUMD yang ada, untuk memastikan bahwa pengelolaan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tegas Sabar Sinaga.
Dengan demikian, diharapkan bahwa direktur PT SS dapat memahami pentingnya menghormati lembaga legislatif dan mempertanggungjawabkan keabsenannya.
Reporter : Sulaiman